KEBANGKITAN DARI SUATU SILAM

Pada detik di suatu silammu, Kau pernah ditolak jatuh kehidupan, Tersungkur bersama luka yang terkesan, Membekas pada jiwa dan ragamu. Tak usah kau terperosok dalam mendung kesedihan, Pada bazirnya air mata yang kau teteskan detik itu, Sekadar mengenang masa yang tak terkembalikan, Sedang dua kakimu masih kekal terpaku. Perlu kau menginjak dari usia lamamu, Dengan…

MEMILIH BENCI

Kepingan-kepingan cinta yang berselerakan, Pada hamparan dunia yang luas terbentang. Masakan tetap kebencian yang kau carikan, Dari merasa kemanisan hidup berkasih-sayang.

IKRAR JANJIMU

Pada ulas merah bibirmu, Pernah kau lafaz suatu kalimat, Di suatu detik yang masih bugar di ingatanmu, Bahwa janji itu akan kau pertahankan. Pada suatu hamparan yang melapik dari debu yang melekat tersisa di wajahmu, Tangis esak yang kau alir deras Sambil suara kecilmu yang meronta dahsyat, Kau katakan bahwa perjalanan ini suatu kebangkitan baru…

BELAJAR DARI GELANDANGAN, UNCLE LIM

  Malam itu, kami ditemani rintik-rintik hujan yang sesekali memberi dingin. Suasana malam sekitar Masjid Jamek masih lagi riuh. Jalannya pula sesak dipenuhi kereta-kereta yang seakan sudah menjadi lumrah untuk mereka yang tinggal  di kota besar Kuala Lumpur. “FEED THE HOMELESS” WE SHARE WHAT WE HAVE Malam itu bermulah misi “Feed The Homeless “ aku…

MENDUNG

Awan seringkali mebawa pilu, Saat ia mula menutupi langit biru, Hilang sinar cahaya mentari, Yang tadinya elok tersuluh sendiri, Bayang juga mulai terpisah, Dalam kaku atau gerak kaki yang melangkah, Yang tadinya sering menemani, Kini hanya menyepi, Ternyata aku membenci, Pada mendung langit yang membasahi.

TEGUHNYA ” NISA’ “

Saat manusia seringkali menyisakanmu. Engkau tetap menjadi seorang  wanita yang  ku lihat mapan dalam semua hal. Yang bagaimana kata-kata yang mematahkan bahkan memberi utuh dalam setiap teguhmu. Yang dengannya seringkali memberi takjub kepadaku. Kau katakan kepadaku, “ Jadilah seperti bulan di malamnya. Yang terus menyuluh dalam gelita. Saat yang lain menyepi, tidak memberi endah, ia bahkan…

“SUBHANALLAH, ALHAMDULILAH, ALLAHUAKBAR”

“ Subhanallah, Alhamdulilah, Allahuakbar “. Antara ucapan yang tidak pernah lekang dari bibirnya. Dalam setiap hal yang dilakukan, tak akan pernah sekalipun dia melupakan Tuhannya. Walau sekecil-kecil perkara yang dia bicarakan, tetap dia basahi mulutnya dengan ucapan, “Subhanallah, Alhamdulilah, Allahuakbar”….. Waktu rehatnya tidak diisi dengan sembang kosong. Bahkan dia memlih untuk melazimi kalam Tuhan yang…

TANPAMU

Dalam setiap tetes hujan yang memberi dingin kepadaku, Kau baluti hatiku dengan dengan pelukan suammu, Sehingga aku bisa berkata-kata Tanpa gigil dalam setiap bicara, Terik mentari yang sering tersuluh padaku, Kau payungi dengan senyuman pada bibirmu, Yang seringkali memberi aku bahagia, Sehingga tak tersisa lagi rasa takut dalam jiwa, Entah mengapa dalam beberapa ketika, Engkau  memilih…

MEMILIH KAYA

Sampan itu kau isi penuh dengan emas, Sesudah puas kau terus mendayung pergi, Tak satu orang pun bersamamu, Cuma engkau dan timbunan emas. Sehingga di pertengahan, Kau dihambat rasa sepi. Teringat mereka yang cuba menagih simpati untuk turut sama menumpang duduk denganmu, Tak kau hiraukan waktu itu, Langsung kau bawa diri. Entah kau bisa hidup…

LANGKAH

Aku mengatur rapi  langkah kaki Agar jalannya nanti tak tersungkur, Supaya nanti tak berhenti di pertengahan Dan tak ada kecewa yang tersimpan, Jalan itu terkadang melayukan, Kadang yang gagah turut terkesan, Entah mengapa seringkali cinta yang menguatkan, Terus kaki tangkas berjalan, Sehingga langsung tak wujud lemah di dalam diri, Melangkah tanpa henti.

KEDAMAIAN DALAM KEKALUTAN

Entah mengapa petang itu, emosi diri sedikit terganggu, sehingga tiada satu ketenangan pun yang terpamer. Aku jadi rimas. Sengaja jasadku dibiarkan terbaring di atas katil. Terkadang aku mengomel sendirian. “ Kenapa perlu Tuhan ciptakan kekalutan?” Persoalan itu yang sering aku ungkapkan dalam diri. Dalam aku memburu cita, terkadang aku terkandas di pertengahan. Yang tersisa saat…

SUNYI YANG MENDAMAIKAN

Jika kau mencari kekuatan, burulah ia di waktu manusia sedang lena. Di waktu itu, engkau akan menemukan ketenangan yang sebenarnya. Engkau bahkan bebas dari semua kata-kata yang semalamnya memberi luka di hatimu. Kerana di waktu itu, suara-suara itu sedang berbisu. Di waktu itulah kekuatan bakal muncul. Di saat embun pagi mulai terbentuk. Di saat waktumu…